SlideShow

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube

Senin, 04 Juli 2011

SERDADU KUMBANG "Anak Cacat dan Pohon Cita-cita"


Film ini bercerita tentang Muhammad yang akrab di panggil Amek. Ia adalah seorang anak dari Desa Mantar, di Sumbawa. Meski tinggal di desa kecil, sesungguhnya dia adalah anak yang cerdas namun tertutup, akibat cacat dari bibir sumbing. Amek pun tumbuh menjadi anak yang susah dimengerti, sehingga dianggap nakal dan sering mendapat hukuman dari guru. Beda dengan Minun, kakak perempuannya yang sudah SMP yang selalu menjadi juara kelas, bahkan menjuarai lomba matematika se-kabupaten. Minun dan Amek tinggal bersama ibunya, Bu Siti. Sedangkan, ayah mereka Pak Zakaria, sudah tiga tahun  bekerja sebagai TKI di Malaysia.
Amek bersekolah di lingkungan SD-SMP 08 yang sangat disiplin dalam sistem belajar mengajarnya. Namun, kedislipinan yang kaku menimbulkan dampak buruk bagi murid-murid yang masih dalam tahap pertumbuhan. Hal itulah yang dirasakan oleh Amek dan teman-temannya. Untungnya Amek, Acan, Umbe, Minun, dan Serdadu Kumbang lainnya masih punya Guru Imbok, guru favorit mereka yang paling mengerti keinginan anak didiknya.
Di luar desa yang ditinggali Amek, tumbuh sebatang pohon di bibir tebing menghadap ke laut lepas. Pohon ini disebut “pohon cita-cita”. Pohon ini unik karena setiap dahannya tergantung botol yang diikat tali, dan berisi secarik kertas bertuliskan cita-cita pemiliknya. Hanya Amek yang tidak pernah menggantungkan cita-citanya di pohon itu, karena malu dan minder. Bahkan, dia tidak pernah mengatakan cita-citanya.
Walau begitu, Amek, Acan, Umbe, Minun tetap bersemangat belajar dengan bimbingan Guru Imbok. Apakah Guru Imbok bisa membuat murid-muridnya lulus semua? Apakah Amek mau menjawab cita-citanya? Saksikan dalam film Serdadu Kumbang.

0 komentar:

Posting Komentar

 
  • Blogroll

  • Consectetuer

  • Popular

  • Comments