Leonidas "Singa dari Sparta "

Jika ditanya , siapakah raja dari Yunani kuno yang paling berani, tidak ada yang meragukan Singa dari Sparta ini. Keberaniannya bisa dilihat dari aksinya saat berperang melawan pasukan lawan yang lebih kuat, hanya dengan sedikit pasukan. Raja bernama lengkap Leonidas Charcarelis ini memimpin perang di Thermophylae dalam mempertahankan Sparta dan juga seluruh Yunani, sebagai Negara yang merdeka.

Kisah pertempuran yang melegenda itu dimulai, ketika utusan Raja Xerxes sang penguasa Persia datang ke Sparta. Utusan itu meminta Sparta tunduk pada Persia atau dihancurkan jika melawan.

Leonidas yang pemberani dengan tegas menolak ancaman itu. Ia nekat melawan pasukan Persia yang lebih kuat. Leonidas memimpin sekitar 300 prajurit terbaik Sparta serta bergabung dengan milisi dari Phoenicia, Thespia, Helots, dan sedikit Angkatan Laut Athena, sehingga total dari mereka 7000 orang. Mereka berjuang menghadapi Xerxes I dari Persia yang hadir dengan lebih dari 200.000 prajurit terlatih.

Walau kalah jumlah, Leonidas berhasil menerapkan strategi perang yang hebat. Ia bisa memanfaatkan keadaan alam, dari medan pertempuran dengan baik. Berdasarkan informasi dari sejahrawan besar Herodotus, tekhnik tempur di Thermophylae dari Leonidas bisa dipelajari dan digunakan dalam dunia militer. Adalah Taktik Formasi Rapat Phalanx dan tekhnik berperang di celah sempit yang tetap digunakan berabad-abad berikutnya, oleh semua bangsa di dunia.

Dengan keunggulan taktiknya, Leonidas bisa menahan serangan pasukan Persia, selama beberapa hari. Sayang, karena penghianatan seorang Sparta, pasukan Persia bisa menyerang pasukan Leonidas dari belakang. Akibatnya, Leonidas dan pasukannya gugur dalam Battle of Thermophylae (Pertempuran Thermophylae).

Tubuh dan baju besinya dikembalikan ke Sparta, sedangkan jenazahnya di Utara wilayah Sparta dengan patung singa besar, di atasnya.