Sejak dulu, terdapat sebuah asumsi atau perkiraan secara umum, bahwa sebuah spesies makhluk hidup, khususnya hewan mamalia, tetap mempertahankan pola makannya meski terjadi pemanasan global. Ternyata, asumsi ini dipertahankan oleh sebuah penelitian yang dilakukan University of Florida, Amerika Serikat. Dimana hasil penelitian itu menunjukkan, bahwa mamalia mengubah pola makannya berdasarkan perubahan lingkunan yang dipicu perubahan iklim.
Sekelompok ilmuan yang dipimpin oleh Larisa DeSantis, seorang ahli paleontologis vertebrata dari Florida Museum of Natural History, memeriksa fosil gigi mamalia dari dua lokasi yang mewakili dua iklim berbeda di Florida. Salah satunya berasal dari dari periode es sekitar 1,9 juta tahun lalu. Sementara lainnya berasal dari periode antar es yang lebih hangatsekitar 1,3 juta tahun yang lalu. Kelompok peneliti ini menemukan, bahwa pemanasan antar es menghasilkan perubahan drastis dalam pola makan kelompok binatang di kedua lokasi.
Kedua lokasi penelitian itu terletak di pantai Teluk Florida. Selama periode es, permukaan es terendah nyaris dua kali lebar Florida, bila dibandingkan dengan periode hangat di antara dua periode es. Tetapi karena letak Florida berbatasan dengan daerah tropis, lapisan es sama sekali tak terbentuk selama periode es. Meski demikian,kedua lokasi memperlihatkan perubahan gaya hidup dan pola makan mamalia yang hidup diantara dua periode tersebut.
Binatang di lokasi es yang lebih banyak, suka menyantap pohon dan semak belukar. Sementara binatang sama di daerah yang lebih hangat, menjadi binatang pemakan campuran yang juga mengunyah rerumputan. Indikasi ini menunjukkan bahwa mamalia di masa-masa yang akan datang, akan memiliki pola makan yang berbeda pula, seiring dengan meningkatnya suhu permukaan bumi akibat pemanasan global saat ini.
0 komentar:
Posting Komentar